Modernisasi Kerah Polo

Rabu, 14 Januari 2015 - 11:19 WIB
Modernisasi Kerah Polo
Modernisasi Kerah Polo
A A A
Kerah polo kembali menjadi barometer gaya busana. Tampilan leher polo ini dipopulerkan lagi oleh berbagai selebriti yang merupakan ikon mode dunia. Victoria Bechkam, Kate Middleton, dan Kate Moss merangkul kembali kerah polo sehingga menjadi tren dan populer.

Jalan terbuka untuk kembalinya kerah polo telah lama ditunggu-tunggu sebagai salah satu mode yang hitspada era 1970-an. Dari berbagai penjualan itembusana pun membuktikan, seperti yang dilaporkan oleh salah satu survei di Inggris, sebanyak 3.000 busana berleher polo hitam telah habis dalam waktu beberapa minggu terakhir dan membuatnya menjadi best-selleruntuk pertama kalinya lebih dari tiga puluh tahun terakhir.

Itempakaian yang sempat hilang dan kembali sejak abad ke-19 ini sebelumnya merupakan busana wajib para filsuf, seniman, dan akademisi radikal. Kebangkitannya kembali pun menjadi mainstream itemfashionyang harus dimiliki. Kemajuan dalam sisi penjualan ini pun diikuti jejak para influencerbusana yang terlihat kembali merangkul tampilan yang lebih sering terlihat di Oxbridge don, kantor Obligasi Villains dan Vladamir Putin.

“Kecenderungan kerah polo awalnya muncul pada tahun 1970-an ketika orang- orang seperti Diane Keaton yang memberikan reputasi baik pemakaian kerah polo. Kemudian ada Olivia Newton dan Cilla Black, yang terlihat secara teratur mengenakan koleksi mereka,” tulis Taryn Davies, penulis mode dari. Pada era milenium, tren berubah dan diperbaharui menjadi V-neckdan leher bulat sebagai yang sangat hitssaat itu.

Namun, kini polo hitam kembali dan mengambil tempat sebagai yang utama dalam lemari pakaian setiap wanita yang cerdas dalam bergaya. Praktis dan ideal untuk setiap pakaian musim dingin atau hujan, kerah polo memang menjadi pilihan pas untuk melawan cuaca. Sampai saat ini, kerah polo sering memiliki stigma pakaian musim dingin yang melekat dan menyebabkan degradasi ke bagian bawah lemari utama setiap wanita.

Leher jenjang, tentu sangat disarankan untuk memakai jenis item fashionini. Untuk lebih ramping, jangan memilih kerah yang terlalu ketat. ”Bertentangan dengan keyakinan bahwa polo itu kuno, sekarang ini sebenarnya menjadi gaya busana yang trendi. Hitam sangat cocok untuk melangsingkan dan warna putih sangat ideal untuk memberikan efek wajah terlihat segar. Sementara nudeatau abuabu akan terlihat luar biasa dipakai pada malam hari,” kata Linda Quinn, Direktur Pembelian dan Aksesori di JD Williams, sebuah toko onlinedi Inggris, dikutip dari.

Selain itu, material busana kerah polo dari rajut juga akan cocok dipakai tanpa kehilangan siluet santai dengan penambahan kalung sebagai aksesorinya. Semakin tinggi leher juga menawarkan sebuah kanvas kosong untuk pemakaian anting-anting yang menggantung di atas bahu. Kerah polo sangat fleksibel dan dapat digunakan sebagai bagian layeringatau menjadi padanan rok pensil yang besar untuk tampilan sophisticated.

Modifikasi dari kerah polo pun sekarang makin banyak, misalnya leher polo dengan lengan pendek yang bisa dipakai walau cuaca tidak dingin. Membeli kerah polo yang menggunakan detail berstruktur juga menjadi menarik sebagai pilihan gaya. Ada ditemukan kerah polo yang seperti sweter dan memiliki celah. Selain bila membeli kerah polo pun dapat dipadankan bersama rompi katun lengan panjang. Sementara, tinggi leher pada kerah polo membuat banyak perbedaan lewat permainan cara pakai tinggi-rendah kerah itu sendiri.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0760 seconds (0.1#10.140)